Assalaamu'alaikumWarahmatullaahi Wabarakaatuh
Sahabat fillah...
Jika kita bertanya kepada seribu orang yang berbeda mengenai apa arti
hidup ini, mereka pasti akan memberikan seribu jawaban yang berbeda
pula.
Ada beberapa persepsi yaitu:
Bagi orang pertama yang mendambakan kebahagiaan, hidup ini adalah
sarana untuk mencari kebahagiaan, baik itu kebahagiaan dunia maupun
akhirat.
Bagi orang pertama yang mendambakan kebahagiaan, hidup ini adalah
sarana untuk mencari kebahagiaan, baik itu kebahagiaan dunia maupun
akhirat.
Bagi orang ketiga yang (mungkin) tingkat imannya agak lebih tinggi
sedikit, menganggap bahwa hidup ini diciptakan oleh Alloh SWT untuk
dijalani oleh setiap manusia sesuai dengan perannya masing-masing yang
telah diberikan.
Sedangkan orang keempat adalah golongan yang
tidak mengerti apa sebenarnya arti hidup ini, golongan inilah yang
paling banyak pengikutnya.
Keempat orang diatas semuanya bisa
dibilang benar, kesemuanya memiliki argument masing-masing yang mereka
anggap benar. Kita juga mungkin punya persepsi sendiri tentang hidup ini
yang kita anggap juga benar. Tapi manakah dari semua persepsi itu yang
paling benar ?
Adakah manusia yang mengetahuinya ?
Apakah hakikat sebenarnya hidup yang sedang kita jalani ini ?
Untuk apakah hidup ini ?
ALLAH MENCIPTAKAN HIDUP DENGAN TUJUAN.
Setiap orang bisa saja memiliki definisi tersendiri terhadap arti hidup
ini, Tetapi pengertian hidup yang sebenar-benarnya hanyalah Allah saja
yang mengetahuinya. Ini adalah salah satu rahasia yang dipegang
kuat-kuat oleh Allah dan tidak akan pernah diketahui oleh semua
makhluknya. Tetapi bagi kita manusia, Allah telah “membocorkan” sedikit
rahasia-Nya mengenai kenapa sebenarnya dunia ini diciptakan.
وَ مَا خَلَقْنَا السَّمَآءَ وَ اْلأَرْضَ وَ مَا بَيْنَهُمَا بَطِلاً ذَالِكَ ظَنُّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا
فَوَيْلٌ لِلَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنَ النَّارِ
Dan kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada diantara
keduanya tanpa hikmah, yang demikian itu adalah anggapan orang-orang
kafir, maka celakalah orang-orang kafir itu karena mereka akan masuk
neraka.(QS. Shood : 27)
Tapi kalau Allah SWT menciptakan hidup
ini untuk tujuan baik, kenapa Allah SWT juga menciptakan musibah dan
mala petaka untuk umat manusia ?
Dibalik semua kesedihan, semua
musibah, semua mala petaka yang menimpa manusia itu sebenarnya ada
hikmah dari-Nya. Sekali lagi semua hikmah ini hanya Allah-lah yang
mengetahuinya, Manusia hanya bisa mengetahui sedikit saja dari semua
rahasia kehidupan ini.. Jadi sebenarnya kita tidak perlu susah-susah
memikirkannya, pastilah akan mendapat jawaban yang berbeda-beda sesuai
situasi dan kondisi iman masing masing..
PERSEPSI TENTANG HIDUP.
Setiap orang yang beriman
kepada Allah SWT tentunya juga beriman kepada hari akhir yang
dijanjikan oleh-Nya. Setiap mu’min percaya bahwa setelah kehidupan
didunia ini ada suatu kehidupan abadi yang jauh lebih baik baginya.
Renungkanlah firman Allah SWT berikut ini :
أَوَلَمْ يَتَفَكَّرُوْا فِى أَنْفُسِهِمْ
مَا خَلَقَ اللّهُ السَّمَوَاتِ وَ اْلأَرْضِ وَ مَا بَيْنَهُمَا اِلاَّ بِالْحَقِّ وَ أَجَلٍ مسَمًّى
وَ اِنَّ كَثِيْرًا مِّنَ النَّاسِ بِلِقَآئٍ رَبِّهِمْ لَكَفِرُوْنَ
Dan mengapa mereka tidak memikirkan tentang kejadian diri mereka ?
Allah tidak menjadikan langit dan bumi dan apa yang ada diantara
keduanya melainkan dengan tujuan yang benar dan waktu yang ditentukan.
Dan sesungguhnya kebanyakan diantara manusia benar-benar ingkar akan
pertemuan dengan Tuhannya. (QS. Ar Ruum : 8)
أَ فَحَسِبْتُمْ أَنَّمَا خَلَقْنَكُمْ عَبَثًا وَ أَنَّكُمْ اِلَيْنَا تُرْجَعُوْنَ
Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu
secara main-mainsaja, dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami
? (QS. Al Mu’minuun : 115)
Dari kedua firman Allah SWT diatas,
kita bisa menyimpulkan bahwa sebenarnya Allah SWT menciptakan kehidupan
ini dengan tujuan yang benar, dan bukan hanya untuk main-main saja.
Perhatikan pula pada firman diatas bahwa setelah manusia selesai pada
kehidupannya didunia ini, nanti ia akan dipertemukan dan dikembalikan
kepada penciptanya yaitu Allah SWT.
وَ مَاهَذِهِ الْحَيَوَاةُ الدُّنْيَآ اِلاَّ لَهْوٌ وَ لَعِبٌ
وَ اِنَّ الدَّارَ اْلأَخِرَةَ لَهِىَ الْحَيَوَانُ
لَوْ كَانُوْا يَعْلَمُوْنَ
Dan tiadalah kehidupan didunia ini melainkan senda gurau dan permainan,
dan sesungguhnya akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya,
kalau mereka mengetahui. (QS. Al Ankabuut : 64)
Orang yang beriman mengerti bahwa hidup ini hanyalah suatu perhentian
sesaat saja. Kita semua pada akhirnya akan menuju ke kehidupan akhirat
yang lebih kekal nanti, disanalah tempat kita akan ditentukan oleh
bagaimana keadaan dan tingkah laku kita didunia ini.
وَ خَلقَ اللَّهُ السَّمَوَاتِ وَ اْلأَرْضِ بِالْحَقِّ وَ لِتُجْزَى كُلُّ نَفْسٍ بِمَا كَسَبَتْ وَهُمْ لاَ يُظْلَمُوْنَ
Dan Allah menciptakan langit dan bumi dengan tujuan yang benar dan agar
dibalasi tiap-tiap diri terhadap apa yang dikerjakannya, dan mereka
tidak akan dirugikan. (QS. Al Jaatsiyah : 22)
Oleh sebab itu
setiap mu’min yang percaya kepada tempat pembalasan yang baik (surga)
akan selalu mengisi hidupnya dengan ibadah kepada Allah SWT. Menurutnya
hidup ini adalah tempat untuk mengumpulkan bekal sebanyak-banyaknya
untuk kehidupan di akhirat nanti. Semua musibah, segala kesedihan dan
malapetaka itu sebenarnya juga hanyalah salah satu cara Allah SWT
menguji keimanan kita di dunia ini.
Apakah kita bisa lulus ujian ini untuk diberi ganjaran yang besar ?
Ataukah kita akan gagal dalam ujian ini ?
Semuanya adalah kita sendiri yang menentukan.
Bagi orang beriman, semua lubang sandungan didunia ini dianggapnya sebagai kerikil yang manis, bukannya batu yang besar.
Orang beriman menganggap semua musibah itu sebagai ujian dan sekaligus
pahala dari Allah SWT. Oleh sebab itu apabila mereka ditimpa musibah di
dunia ini, mereka akan menyerahkannya kembali kepada Allah SWT dengan
penuh rasa syukur. Mereka malah merasa senang, karena mereka percaya
dengan musibah itu pahala dan bekal untuk hidup di akhirat nanti sedang
ditambahi oleh Allah SWT.
أَعْلَمُوْا أَنَّمَا الْحَيَوةُ
الدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَزِيْنَةٌ وَتَفَاخُرٌ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ
فِى اْلأَمْوَالِ وَاْلأَوْلاَدِ كَمَثَلِ غَيْثٍ أَعجَبَ اْلكُفَّارَ
نَبَاتُهُ ثُمَّ يَهِيْجُ فَتَرَىهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُوْنُ حُطَمًا وَ
فِى اْلأَخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيْدٌ وَمَغْفِرَةٌ مِّنَ اللَّهِ وَرِضْوَانٌ
وَمَا الْحَيَوةُ الدُّنْيَا اِلاَّ مَتَاعُ الْغُرُورِ
Ketahuilah bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan
suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megahan antara kamu serta
berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang
tanaman-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu
menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur.
Dan akhirat nanti ada azab yang keras dan ampunan dari Alloh serta
keridho’an_nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan
yang menipu. (QS. Al Hadid : 20)
Hidup ini hanya sementara, semua orang tahu itu…
Kita tidak pernah melihat orang yang hidup selamanya bukan ?
Setiap orang pastilah akan meninggalkan kehidupan dunia ini, sebagai
orang yang beriman..kita harus yakin bahwa hidup ini hanyalah suatu
perhentian sementara.. Kita semua pada akhirnya akan menuju ke kehidupan
akhirat yang kekal selamanya tiada akhir.
Karena hidup ini sementara,kita juga harus mengetahui bahwa apapun yang
sedang kita alami juga sifatnya sementara dan pada suatu hari nanti
akan berakhir.
I N G A T !!!
* Setiap orang memiliki persepsi yang berbeda akan hidup, tetapi hanya Allah SWT yang mengetahui hakikat sebenarnya.
* Bagi orang beriman, kehidupan di dunia ini adalah sementara dan kehidupan yang sebenarnya hanyalah terdapat diakhirat nanti.
Ya Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang,
berikanlah kami kehidupan yang baik di dunia ini,
dan berikanlah pula kami kehidupan yang baik di akhirat nanti.AAMIIN...
Memang benar, setiap orang memiliki persepsi yang berbeda-beda
tentang arti hidup ini. Persepsi itu didasarkan kepada pandangan serta
tingkat keimanan masing-masing orang.
Bagi orang kedua yang beriman kepada hari akhir, hidup dianggap
sebagai tempat menyiapkan bekal untuk kehidupan yang lebih abadi nanti.
Serahkan saja urusan ini kepada Allah
SWT.
Kita harus menerima segala APAPUN
yang terjadi ,karena semua itu merupakan suatu kehendak dari Allah SWT. yang harus kita terima dengan sabar.
Situs Bisnis: